Selasa, 13 Desember 2011

WISATA PANTAI SIUNG, MENGUNJUNGI SAUDARA TUA GUNUNG MERAPI


Pesona keindahan pantai selatan Jawa begitu memikat dan melegenda, dan salah satunya adalah pantai Siung. Pantai ini terletak di kecamatan Tepus kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Berjarak kurang lebih 28 kilometer arah selatan kota Wonosari tempat ini realtif mudah untuk dicapai. Meski untuk mengunjungi pantai ini memang harus menggunakan kendaraan pribadi atau carteran, sebab belum tersedia angkutan umum yang menuju ke sana. Tetapi jangan kawatir sebab akses menuju ke sana sudah didukung dengan sarana jalan yang cukup memadai. Perjalanan anda akan semakin menarik dengan medan yang berbelok-belok dan sedikit naik turun, serta suguhan pegunungan kapur disisi kanan-kiri jalan.
Pantai Siung memiliki daya tarik yang luar biasa dengan air lautnya yang sangat bening, pasir pantai yang putih dan lembut serta bukit-bukit karang yang menyembul keatas seperti pulau-pulau kecil yang menjorok ke tengah laut. Di pantai ini juga terdapat aneka ikan hias dengan warna dan bentuk yang sangat cantik. Yang lebih menarik lagi konon menurut penelitian jenis batuan yang ada di pantai ini memiliki kemiripan atau kesamaan dengan jenis batuan yang ada di kawasan gunung Merapi. Bahkan menurut sebuah sumber malah memiliki umur yang lebih tua dari yang ada di kawasan gunung Merapi. Secara filosofis gunung Merapi, Keraton dan laut selatan memang memiliki hubungan. Dan ternyata secara ilmiah keduanya juga memiliki hubungan. Kalau secara filosofis pantai selatan diwakili Parangtritis, maka secara ilmiah pantai selatan diwakili oleh pantai Siung.
Atraksi alam di pantai Siung semakin sempurna dengan kehadiran air terjun Pengantin yang langsung bermuara ke laut. Meski tidak terlalu tinggi air terjun ini menambah daya tarik pantai Siung untuk anda kunjungi. Berkunjung ke kota Jogja mungkin tidak lengkap kalau anda tidak mengunjungi Keraton dan mampir ke Malioboro, tetapi kunjungan wisata anda akan terasa serpurna bila anda sempatkan singgah dan mengunjungi pantai Siung yang eksotis dan mempesona. Anda penasaran berkunjung ke sana? Selamat berwisata!@@

PERJANJIAN GIYANTI DAN LAHIRNYA JOGJAKARTA


Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian yang melatarbelakangi pecahnya dynasti Mataram dan lahirnya Kasultanan Ngayogyakarta. Hal itu berawal dari  Pangeran Mangkubumi yang menagih janji dari Sunan Pakubuwono III yang akan memberikan 3000 cacah tanah di wilayah Sukowati bila berhasil menumpas pembrontakan yang dipimpin oleh Pangeran Sambernyowo.
Perjanjian Giyanti sebenarnya merupakan kesepakan antara pihak Belanda, dalam hal ini VOC dengan pihak kerajaan Mataram yang di wakili oleh Sunan Pakubuwono III, dan kelompok Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi akhirnya memutar haluan menyeberang dari kelompok pemberontak dan bergabung dengan kelompok pemegang legitimasi kekuasaan Mataram, dan ikut memerangi pemberontak yaitu Pangeran Sambernyowo. Perjanjian Giyanti yang akhirnya di tandatangani pada tanggal 13 Februari 1775 di desa Giyanti yang saat ini menjadi wilayah dukuh Kerten Desa Jantiharjo kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah ini secara de facto dan de jure menandai berakhirnya kerajaan Mataram.
Berdasarkan perjanjian ini wilayah kerajaan Mataram dibagi menjadi 2 bagian, yaitu wilayah disebelah timur dikuasai oleh pewaris tahta Mataram ( Sunan Pakubuwono III ) dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara disebelah barat yang merupakan wilayah Mataram yang asli diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi, sekaligus diangkat sebagai Sultan Hamengkubuwono I dan berkedudukan di Ngayogyakarta. Dalam perjajian itu juga terdapat klausul, VOC bisa menentukan siapa yang menjadi penguasa wilayah itu jika diperlukan.
Perjanjian Giyanti sebenarnya belum mengakhiri gonjang-ganjing di kerajaan Mataram, karena kepentingan kelompok Pangeran Sambernyowo ( Raden Mas Said ) tidak terakomodasi dalam perjanjian ini. Pangeran Sambernyowo adalah rivalitas Pangeran Mangkubuni untuk menjadi orang nomor satu di kerajaan Mataram. Perjanjian Giyanti bisa jadi merupakan persekongkolan untuk menyingkirkan Pangeran Sambernyowo. Ada juga yang beranggapan bahwa Perjanjian Giyanti merupakan bagian dari politik pecah belah Belanda. Terlepas dari kontroversi yang terjadi, Perjanjian Giyanti merupakan “ibu kandung” Kasultanan Ngayogyakarta yang kemudian menjadi Yogyakarta. yang telah banyak memberikan sumbangsihnya pada awal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di awal kemerdekaan RI  kasultanan Yogyakarta banyak memberikan bantuan baik moril maupun matriil. Dan puncaknya adalah ketika Sultan Hamengkubuwono IX yang bertahta pada saat itu, menyatakan wilayah kasultanan Ngayogyakarta sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu Kemerdekaan di proklamirkan oleh Sukarno-Hatta. Pemindahan ibukota dari Jakarta ke Jogjakarta juga atas inisiatif dan difasilitasi oleh Sultan Hamengkubuwono IX.@@ ( Sumber : Wikipedia, beberapa sumber lain )

Jumat, 09 Desember 2011

PANTAI TELENG RIA, PRIMADONA DARI PACITAN


Selain memiliki wisata goa karst lengkap dengan stalagtit dan stalagmitnya, kabupaten Pacitan yang terletak di bagian selatan pulau jawa juga mengandalkan wisata pantainya. Sebut saja pantai Klayar di kecamatan Donorojo atau pantai Teleng Ria yang letaknya kurang lebih hanya dua kilometer dari pusat kota Pacitan. Pantai ini menjadi menarik karena lokasinya yang sangat dekat dengan pusat kota, sehingga akses menuju ke pantai ini demikian dekat dan mudah. Kelebihan pantai ini disamping mudah untuk di kunjungi tetapi juga memiliki garis pantai yang panjang. Seperti pantai selatan pada umumnya, pantai ini juga berombak besar. Mandi dipantai sambil bermain pasir bisa jadi menjadi alternative yang menyenangkan di pantai ini. Tetapi harus hati-hati, disamping ombak yang besar, tetapi pada musim-musim tertentu juga banyak ubur-ubur laut yang beracun yang bila menyengat akan terasa pedih dan gatal-gatal.
Jalan menuju pantai ini relative baik. Fasilitas yang tersedia juga lumayan baik, parkir yang luas serta warung makan atau jajanan cukup tersedia di pantai ini. Untuk mengunjungi pantai ini tidaklah sulit, bila menggunakan angkutan umum dari arah Solo bisa menumpang bus jurusan Solo-Batu-Pacitan dan turun tak jauh dari gerbang pantai. Kalau dari arah Jogja bisa menumpang bus jurusan Jogja-Wonosari-Praci-Batu, turun di terminal Baturetno ( Wonogiri ) kemudian berganti bus jurusan Pacitan yang datang dari arah Solo. Pantai Teleng Ria menawarkan pemandangan yang cukup mempesona, karena dikelilingi perbukitan yang tampak menghijau dari kejauhan. Bila menggunakan kendaraan pribadi, anda bisa sekaligus mengunjungi beberapa goa yang berada satu jalur dengan tempat wisata ini bila berangkat dari arah Jogja atau Solo. Sebut saja goa Tabuhan dan goa Gong. Anda teryarik berkunjung ke sana? Selamat berwisata.@

Selasa, 06 Desember 2011

GOA RANCANG KENCONO, TEMPAT UNTUK MERANCANG KEMERDEKAAN


Berbeda dengan goa-goa pada umumnya, goa Rancang Kencono memeiliki pintu yang menghadap ke atas mirip menyerupai sebuah lubang raksasa. Untuk memasuki goa ini harus menuruni beberapa anak tangga yang sengaja dibuat untuk memudahkan pengunjung. Goa ini terletak di dusun Menggoran, desa Bleberan, kecamatan Playen kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Berjarak kurang lebih 15 kilometer arah barat daya kota Wonosari tempat ini sebenarnya tidak sulit untuk dicapai, namun sayangnya masih minimnya sarana dan kondisi jalan untuk memasuki wilayah ini masih berupa jalan tanah yang belum teraspal.
Meski tidak terlalu dalam goa ini cukup memiliki nilai sejarah. Goa ini juga memiliki pelataran yang cukup luas, bahkan konon bisa untuk bermain badminton. Dinamakan Rancang Kencono, sebab menurut riwayat yang diyakini penduduk setempat, Rancang bermakna merancang, mengkonsep, atau menyusun. Dan Kencono berarti emas atau kemuliaan. Dan kemulian bagi bangsa yang terjajah kala itu, berarti adalah sebuah kemerdekaan. Konon pada masa perjuangan dahulu goa ini seringkali dijadikan tempat untuk menyususn strategi untuk melawan penjajah dan meraih kemerdekaan. Dan kini nampaknya tempat ini juga dipergunakan sebagai tempat wisata lokal juga suntuk kegiatan ritual tertentu.
Uniknya ditengah mulut goa ini terdapat pohon langka yang cukup besar menyembul keatas. Menurut keterangan warga setempat bahkan pohon ini merupakan pohon satu-satunya di Gunung Kidul. Menurut keterangan belum ada yang menemukan pohon sejenis di wilayah Gunung Kidul. Pohon yang oleh masyarakat disebut pohon Bluni ini memiliki buah yang rasanya manis. Buahnya berbentuk bulat lonjong dan berwarna ungu. Yang menarik di goa yang jauh dari keramaian itu sering sekali dipergunakan untuk pengambilan gambar untuk film-film kolosal laga seperti Tutur Tinular, Misteri Gunung Merapi, dll. Tak jauh dari tempat ini juga terdapat air terjun Si Gethuk, tetapi untuk mencapainya agak sulit disamping untuk menuju kesana jalannya belum teraspal  juga  harus menaiki perahu atau berjalan kaki melewati areal persawahan yang becek dan naik turun.@

Senin, 05 Desember 2011

GUNUNG KENDIL, KISAH AIR 'KERAMAT' DARI DALAM SEBONGKAH BATU


Mata air Gunung Kendil berada di atas ketiggian puncak sebuah bukit kapur, terletak didesa Ponjong, kecamatan Ponjong atau kurang lebih 11 kilometer arah timur laut kota Wonosari, Gunung Kendil merupakan tempat wisata ritual yang cukup dikenal diwilayah ini. Disini terdapat mata air yang terdapat pada sebuah bongkahan batu besar. Pengeboran batu itu atas perintah mbah Moyo yang merupakan sesepuh desa setempat, sekaligus merupakan pemilik tanah itu. Sebelum memerintahkan pengeboran diatas bongkahan batu besar itu, mbah Moyo melakukan “laku” dan sering melakukan shalat hajat ditempat itu. Dan anehnya setelah dibor air itu mengucur keatas tanpa harus dipompa. Kalau sekarang dipasang pompa karena air tidak bisa berhenti, jadi pompa lebih difungsikan untuk mematikan aliran air.
Banyak orang terperanjat ketika kemudian keluar air jenih dari bongkahan batu itu. Setelah itu banyak orang berkunjung, mula-mula warga sekitar Gunung Kidul tetapi kini sudah banyak yang dating dari luar kota Jogja, Magelang, Klaten, Solo, Boyolali bahkan dari Surabaya dan Jakarta. Kini tempat ini terkenal sebagai tempat terapi air. Beberapa penyakit terbukti sembuh. Banyak orang-orang yang datang ketempat ini untuk melakukan melakukan ritual mensucikan diri  dan melaksanakan hajat dimasjid sekitar tempat ini. Bahkan konon banyak pejabat di wilayah ini yang datang untuk melakukan hal yang sama.
Setelah diakan penelitian oleh pihak yang berwenang yaitu Dinas Kesehatan kabupaten Gunung KIdul, air dari Gunung Kendil sangat layak untuk di konsumsi bahkan sangat layak untuk sumber air minum. Menurut uji klinis kandungan Ecolinya nol. Dan sekarang masyarakat bias menikmati ARDO ( air do’a ) air minum yang sudah melalui proses sterilisasi ozon, dan dijamin lebih higienis. Ardo juga bisa dibawa pulang dengan kemasan 1,5 liter dengan harga Rp.4000. Sebagai air terapi, untuk memudahkan para pengunjung kemudian juga dibangun 3 kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Tempat ini sangat mudah untuk dicapai karena berada ditepi jalan raya di kota kecamatan Ponjong, dan di dukung sarana jalan yang sangat mulus. Disamping itu dari kota Wonosari juga tersedia sarana angkutan umum yang cukup memadai.@