Minggu, 01 Mei 2011

YOGYAKARTA, ASAL-MUASAL KATA DAN MAKNANYA


Kota Yogyakarta konon bermula dari sebuah mata air bernama Umbul Pacethokan di sebuah hutan kecil yang bernama Alas Paberingan. Di tempat ini mula-mula didirikan sebuah pesanggrahan untuk tempat peristirahatan Sunan Pakubuwono II, dengan diberi nama Pesanggrahan Garjitawati. Tempat ini dahulu juga dipergunakan sebagai tempat istirahat pada saat pemakaman bangsawan dan raja-raja Mataram yang telah wafat, di makam Imogiri. Untuk selanjutnya beliau mengganti nama Garjitawati dengan nama Ngayogya atau Ayogya. Nama Ngayogyakarta ditafsirkan berasal dari dua kata yaitu kata Ayuda dan Karta. Kata “a” berarti tidak dan “yuda” berarti perang. Jadi kata “Ayuda” mengandung pengertian tidak ada perang atau dalam hal ini adalah damai. Sedangkan “Karta” berarti aman dan tenteram. Jadi Ngayogyakarta dapat diartikan sebagai “tempat yang damai, aman dan tenteram”.

Untuk selanjutnya tempat ini dikenal dengan nama Ngayogyakarta Hadiningrat, setelah terjadinya perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1775 silam, yang memecah kerajaan Mataram menjadi dua sebelah barat dan timur. Sebelah barat menjadi Kasultanan Ngayogyakarta dan sebelah timur menjadi Kasunanan Surakarta. Kasunanan Surakarta diperintah oleh Sri Susuhunan Pakubuwono dan Kasultanan Ngayogyakarta di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri sultan Hamengkubuwono I. Pemilihan nama ini konon juga dimaksudkan untuk menghormati tempat bersejarah kawasan Alas Beringan itu, yang pada jaman almarhum Sri Susuhunan Amangkurat Jawi (Amangkurat IV) merupakan kota kecil yang indah. ( Dari: Situs B Vredeburg, Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar